Posted in

Legenda Air Terjun Sipiso-piso: Air Mata Putri Karo (Sebuah Ilustrasi Video AI)

Kelompok 1

Sastra Indonesia B 2022
– Chintia Margaret Roito Simanjuntak
– Kristina Apri Jaya Sinaga
– Lamria Bernadetta Simanullang

Aplikasi yang digunakan dalam proses pembuatan animasi

  1. Prompt dibuat menggunaakan chat gpt
  2. Pembuatan animasih menggunakan runway
  3. Pembuatan voice over menggunakan fliki.ai
  4. Pembuatan video menggunakan capcut

Legenda Air Terjun Sipiso-piso: Air Mata Putri Karo

Di dataran tinggi Tanah Karo yang dikelilingi oleh bukit dan lembah, hiduplah seorang putri cantik jelita bernama Putri Karo. Ia adalah anak tunggal dari Raja Karo, penguasa yang bijaksana namun keras hati. Kecantikan Putri Karo tersohor hingga ke pelosok Sumatera Utara—kulitnya seputih kabut pagi, rambutnya hitam panjang laksana malam, dan sorot matanya lembut seperti danau yang tenang.

Suatu hari, saat tengah berburu di hutan perbatasan, Putri Karo bertemu seorang pemuda tampan yang sedang menolong seekor kijang terjerat perangkap. Pemuda itu adalah Raja Simalungun, pemimpin muda dari kerajaan tetangga. Pandangan mereka bertaut, dan dalam diam, benih cinta pun tumbuh. Sejak saat itu, mereka kerap bertemu diam-diam di tengah hutan, berbagi cerita, tawa, dan janji.

Namun cinta mereka bukan cinta yang mudah. Ketika kabar hubungan mereka sampai ke telinga Raja Karo, murka pun meledak. “Putriku tak boleh bersatu dengan darah Simalungun! Kita adalah dua dunia yang tak bisa disatukan!” bentaknya. Dendam lama antara kerajaan Karo dan Simalungun membuat cinta mereka dianggap sebagai pengkhianatan.

Putri Karo memohon, berlutut di hadapan ayahnya, namun hatinya tak tersentuh. Raja Simalungun pun dilarang mendekati wilayah Karo, dan segala bentuk komunikasi mereka diputus. Putri Karo dikurung di istana, jauh dari hutan, jauh dari kekasihnya.

Hari demi hari, Putri Karo menatap lembah dari jendela tinggi istananya. Air matanya tak pernah berhenti mengalir, mengenang cinta yang tak bisa dipeluk. Dalam keputusasaan, ia kabur dari istana dan berlari ke tebing yang dulu menjadi tempat pertemuan rahasia mereka.

Di sana, di atas tebing yang curam, Putri Karo menangis sejadi-jadinya. Tangisnya begitu dalam dan tulus, hingga langit pun berawan dan bumi bergetar. Dikisahkan, air matanya berubah menjadi aliran deras yang memancar kuat dari dinding bukit, jatuh ke dasar lembah membentuk air terjun yang luar biasa tinggi dan indah.

Sejak saat itu, air terjun itu dikenal sebagai Sipiso-piso, karena airnya yang jatuh seperti bilah pisau tajam menembus lembah —seolah mencerminkan pedihnya cinta yang terpisah oleh dendam dan kebencian.

Dan hingga kini, masyarakat percaya, suara gemuruh air Sipiso-piso adalah bisikan tangis Putri Karo, yang masih setia merindukan sang kekasih dari dunia yang berbeda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *