Di tapak Maimun—dinding kuning merentang lengkung Mughal, membungkus sunyi ukir Cina dan kerlip kaca Italia pada ambang pintu
Seperti doa Sultan Ma’moen Al Rasyid yang terpatri dalam tiap lekuk langit-langit, memayungi istana ini dengan harap dan ridha.
Salam kuning menari tanpa suara, menautkan bangsa dan zaman dalam satu naungan emas.